Karena Tak Semua yang Indah akan Berakhir dengan Indah

Author: Natasya V Aryndia

            Terkadang, semua terasa indah. Terkadang, semua terasa sangat manis. Tapi terkadang, kita tidak pernah sadar, bahwa sesusngguhnya segala yang terburuk akan segera menemui kita. Semua yang indah, semua yang sangat manis itu adalah awal dari segalanya. Awal dari segala kepedihan, segala yang menyakitkan dan awal dari segala yang terburuk.

            Ia hampir menyesali segalanya. Segala yang telah ia lakukan dan yang telah terjadi. Namun apa daya, menyesali itu semua tidak dapat mengubah apapun. Karena itu semua, telah terjadi. Memang, sangat manis pada awalnya. Bahkan lebih manis dari kembang gula. Tapi tanpa sadar, sesungguhnya ia sedang menuju ke dalam jurang yang paling dalam, jurang kepedihan. Ketika segala kemanisan itu lenyap, dan digantikan oleh kepahitan yang teramat pahit baginya. Ketika segala hal terburuk yang bahkan tak pernah terlintas di otaknya, menyerangnya, menghampirinya.

            Ia terdiam. Ia tidak mengatakan apapun. Ia hanya diam, tanpa sepatah kata, tanpa ekspresi. Ia memendam semuanya di hatinya, karena ia tau tidak ada satu orangpun yang akan pernah mengerti dirinya. Ia terlihat tegar dan kuat. Tapi pada nyatanya, ia menangis dalam tidurnya. Emosinya keluar dalam tangisnya itu. Ia mengeluarkan segalanya dalam tangisnya, tanpa diketahui seorangpun. Menenangkan dirinya sendiri, seakan ia hanya hidup sendiri di dunia ini, dengan beban yang berat tanpa satu orangpun yang membantu.

Leave a comment